Saturday, October 8, 2011

Pesananku Buat PEMIMPIN


Dalam sibuk melayari laman sesawang, tertarik dengan blog dakwah muslim yang tidak penah jemu menyebarkan syiar islam walaupun berada di atas kapal..

Yang penulis maksud dengan penanggung jawab disini bukan hanya raja, pemimpin, penguasa, menteri atau direktur. Tapi semua pengembala. Semua bertanggungjawab terhadap gembalaannya. Sebagaimana sabda Nabi SAW., “Ingatlah setiap kalian adalah pengembala, dan setiap kalian bertanggung jawab terhadap gembalaannya. Pemimpin adalah pengembala dan bertanggungjawab terhadap rakyatnya; seorang suami adalah pengembala anggota keluarga, dan bertanggungjawab terhadap mereka; seorang istri adalah pengembala rumah suaminya dan anak-anaknya, dan bertanggungjawab terhadap mereka; seorang budak adalah pengembala harta tuannya dan bertanggungjawab atas harta tersebut. Ingatlah, setiap kalian adalah pengembala dan kalian bertanggungjawab atas gembalaannya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Jika Anda adalah orang yang bertanggungjawab, maka ini pesanku kepada Anda:

Pertama-tama Anda harus memanjatkan puji dan syukur kepada Allah atas semua yang telah Dia berikan kepada Anda, dan melebihkan Anda atas banyak makhluk-Nya. Merupakan nikmat Allah ketika Dia menjadikan Anda punya wewenang; menjadikan Anda bertanggungjawab, bukan yang selalu meminta; menjadikan Anda sebagai orang yang memberi, dan tangan Anda adalah tangan yang diatas bukan tangan yang meminta yang dibawah.

Bentuk nikmat-Nya yang lain adalah Anda dijadikan punya kelebihan, yang dengan Anda dapat menentukan pekerjaan yang harus dikerjakan dan yang tidak harus dikerjakan. Anda harus bersyukur karenanya. Jika Anda tidak mensyukurinya, nikmat-nikmat itu akan dicabut; Allah akan menjadikan Anda bawahan setelah sebelumnya Anda memimpin, menjadikan Anda orang rendahan setelah sebelumnya Anda orang terhormat, dan menjadikan Anda orang suruhan setelah sebelumnya Anda seorang penguasa. Semua itu bisa terjadi dengan mudah, karena Allah telah berfirman, “Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan, ‘Sesungguhnya jika kalian bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepada kalian; Jika kalian kufur terhadap (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (QS. Ibrahim: 7)

Ya, jika kalian bersyukur, niscaya Allah akan menambahkan nikmat kepada kalian. Allah telah berjanji, dan Dia tidak akan mengingkari janji-Nya. Dia akan meluaskan nikmat tersebut, akan menjadikan kalian semakin menerima, akan menambahkan keimanan, dan akan melapangkan hati. Allah akan meninggikan kedudukan kalian di akhirat, menambah pahala, melindungi dari cobaan, dan menghindarkan dari keburukan. “..Jika kalian kufur terhadap (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (QS. Ibrahim: 7)

Ya, azab Allah sangat pedih bagi orang-orang yang ingkar. semua nikmat yang diterimannya akan lenyap dan ia berubah menjadi seorang peminta-minta. Ibaratnya, ia melihat pohon nikmat tersebut telah jatuh menimpanya. Kekuasaan yang pernah dinikmatinya lenyap, dan kini ia menjadi bawahan; istana yang pernah dimilikinya lenyap dan kini ia menjadi rakyat jelata; dan dulu tangannya yang suka memberi, kini berubah menjadi peminta-minta. Semua itu adalah kekuasaan Allah. Sering terjadi bahwa nikmat yang ia rasakan itu tak memberikan pengaruh positif di hatinya; sering pula terjadi bahwa nikmat yang ia miliki justru menjadikan bencana baginya. Harta yang dimilikinya justru membuatnya gelisah, selalu ketakutan, khawatir hartanya dijarah orang dan selalu kebingungan hingga tak bisa tidur nyenyak.

Lebih pahit lagi adalah azab pedih yang telah disiapkan di akhirat kelak bagi orang yang tidak pernah bersyukur dan tidak mengakui karunia Allah. itu artinya, kita harus bersyukur.

Tidakkah Anda perhatikan bahwa Musa as., pernah berkata kepada para pengikutnya, "Hai kaumku, ingatlah nikmat Allah atasmu ketika Dia mengangkat nabi-nabi diantaramu, dan jadikan-Nya kamu orang-orang merdeka, dan diberikan-Nya kepadamu apa yang belum pernah diberikan-Nya kepada seorangpun diantara umat-umat yang lain". (QS. l-Maidah (5): 20) Musa mengajak para pengikutnya untuk mensyukuti nikmat Allah.

Adalah Sulaiman as., ketika melihat singgasana Ratu Saba dan sudah berada di depannya, ia bergumam, “Ini termasuk kurnia Tuhanku untuk mencoba aku apakah aku bersyukur atau mengingkari (akan nikmat-Nya).Dan barangsiapa yang bersyukur maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan barangsiapa yang ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia". (QS. An-Nahl (27): 40) Dan gumamnya ketika Allah memahamkannya bahasa semut itu. Dan dia berdoa, "Ya Tuhanku, berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh". (QS. An-Naml (27): 19)

Ketahuil;ah kedudukan dan kehormatan yang Anda nikmati itu adalah ujian. Allah juga menjadikan seseorang sebagai ujian bagi sesamannya: Pemimpin adalah ujian bagi rakyat dan rakyat adalah ujian bagi pemimpin; yang kuat adalah ujian bagi yang lemah dan yang lemah adalah ujian bagi yang kuat; yang kaya adalah ujian bagi yang miskin dan yang miskin adalah ujian bagi yang kaya; yang tampan adalah ujian bagi yang jelek dan yang jelek adalah ujian bagi yang tampan; semua orang adalah ujian bagi sesamanya. “Dan Kami jadikan sebagian kalian ujian bagi sebagian yang lain.” (QS. Al-Furqan: 20)

“Apabila manusia ditimpa bahaya ia menyeru Kami, kemudian apabila Kami berikan kepadanya nikmat dari Kami ia berkata:"Sesungguhnya aku diberi nikmat itu hanyalah karena kepintaranku".Sebenarnya itu adalah ujian, tetapi kebanyakan mereka itu tidak mengetahui.” (QS. Az-Zumar (39): 49)

“Apakah mereka yang membagi-bagi rahmat Tuhanmu Kami telah menentukan antara mereka penghidupan mereka dalam kehidupan dunia, dan Kami telah meninggikan sebahagian mereka atas sebahagian yang lain beberapa derajat, agar sebahagian mereka dapat mempergunakan sebahagian yang lain.Dan rahmat Tuhanmu lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan.” (QS. Az-Zukhruf (43): 32)

“Dialah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa dibumi dan Dia meninggikan sebahagian kamu atas sebahagian (yang lain) beberapa derajat, untuk mengujimu tentang apa yang diberikanNya kepadamu. Sesungguhnya Tuhanmu amat cepat siksaan-Nya, dan sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-An-am (6): 165)

Setelah memahami ayat-ayat diatas, bertakwalah kepada Allah terhadap kedudukanmu, bertakwalah kepada-Nya dalam menghadapi orang-orang bawahanmu, dan bertawakallah kepada Allah dalam menghadapi dirimu sendiri.

Ingatlah, Anda pasti melepaskan dan meninggalkan jabatan Anda, cepat atau lambat, dengan kematian atau sebab yang lain. “Sesungguhnya kamu datang kepada kami sendiri-sendiri kami ciptakan pada mulanya, dan kamu tinggalkan dibelakangmu (di dunia) apa yang telah kamu kurniakan kepadamu; dan kami tiada melihat besertamu pemberi syafaat yang kamu anggap bahwa mereka itu sekutu-sekutu Allah di antara kamu. Sungguh telah terputuslah (pertalian) di antara kamu dan telah lenyap dari pada kamu apa yang dahulu kamu anggap sekutu Allah”. (QS. Al-An’am (6): 94)

Anda harus ingat itu, harus ingat bahwa orang lain sebelum kalian yang telah meninggal dan meninggalkan kehidupan ini, bahkan, pernah mempunyai kedudukan yang lebih tinggi daripada kedudukan Anda. Coba bandingkan diri Anda dengan Qarun, Fir’aun dan Haman. Coba bandingkan diri Anda dengan para Nabi Allah. Oleh karena itu, berbuatlah untuk hari ketika Anda harus meninggalkan kedudukan itu dan ketika Anda harus meninggalkan semua milik Anda, seperti para pendahulu kalian meninggalkan semua milik mereka.

Ingatlah firman Allah, “Bermegah-megah telah melalaikan kalian, sampai kalian masuk kedalam kubur-kubur.” (QS. At-Takasur: 1-2)

“Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-bangga tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian hancur.Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya.Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu”. (QS. Al-Hadid (57): 20)

Anda juga harus ingat sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Muslim dari Anas ra., “Di hari kiamat kelak, para penghuni neraka yang semasa didunia di beri kenikmatan yang melimpah, didatangkan, kemudian dicelupkan sekali kedalam neraka. kemudian dikatakan, ‘Wahai anak Adam, apakah engkau pernah melihat kebahaguaan? Apakah engkau pernah merasakan kenikmatan?’ Manusiapun menjawab, ‘Sungguh, tidak pernah Tuhanku.’ Kemudian para penghuni surga yang merupakan orang yang paling menderita ketika didunia, didatangkan, kemudian dimasukkan sekali ke dalam surga. Kemudian dikatakan, ‘Wahai anak Adam, apakah engkau pernah melihat penderitaan? Apakah engakau pernah merasakan kesusahan? Manusiapun menjawab, ‘Sungguh tidak pernah, Tuhanku. Aku tidak pernah merasakan penderitaan dan tidak pernah melihat kesusahan sekali pun’.”[*]

die *Fikih Akhlak*
Musthafa al-‘Adawy

Sunday, October 2, 2011

Pantun versus Pesta Konvo

isu yan aku ingin bawa pada hari ini bukanlah berkaitan dengan pantun mahupun pesta konvo.. tp apa yang ingin dibawa adalah berkaitan pengajaran yang boleh diambil.. harap semua boleh membaca entryku kali ini sehingga habis..
usai mewakili UKM dalam pertandingan pantun.. aku bermuhasabah diri.. ya..akulah punca kepada kekalahan.. peristiwa sewaktu pertama kali memasuki pantun di sekolah menengah berulang kembali.. aku tidak dapat menahan sebak melihat seniorku dan juga pegawai kebudayaan (kak eton) yang sentiasa bersama kami menahan air mata mereka daripada berlinang...ketika hendak memasuki kereta, senior yang banyak mengajarku dalam berpantun (abg iejan) berkata.. "tadi abg rudy dari USM ada bagitahu... iejan..iejan xboleh give up..iejan kena teruskan juga berpantun ni...kalau iejan undur diri, siapa yang nak ajar adik2 ni..siapa yang nak tolong kak eton...kemudian air matanya berlinang.. aku hanya mampu mendiamkan diri kerana tidak mahu menitiskan air mataku...
kemudian sewaktu pulang semula ke ukm keesokan harinya, aku terus menggagahkan diri untuk gerak kerja pesta konvo..MasyaAllah..memang letih.. ya..sepanjang hari berada di sana.. sehinggalah hari selasa.. memang banyak isu dan permasalahan yang timbul... mungkin ramai AJKP mahupun AJKD yang tidak mengerti apa2 berasa agak keletihan dan sebagainya.. malah mungkin juga ada segelintir daripada mereka yang tidak mahu lagi menyertai pesta konvo tahun hadapannya kerana letih dalam gerak kerja barangkali..
tapi ingin aku sampaikan kepada kalian semua yg hampir berputus asa...aku sengaja ingin membawa semula ceritera pantunku.. apa yang aku ingin nasihatkan kepada adik2ku, sahabat2ku.. "Sahabat sekalian...janganlah kita berputus asa... bersedih..kalau kita tidak mahu meneruskan legasi gerak kerja pesta konvo tahun depan, siapa yang mahu tolong adik-adik kita yang baru..siapa yang mahu memberi tunjuk ajar kepada mereka... siapa lagi kalau bukan kita...."
renung2kan..maaf penulisan yg kurang memuaskan..